Mengenal Metode - Metode Sirkumsisi / Khitan
Mengenal
Metode - Metode Sirkumsisi / Khitan
Saat
ini telah dikenal beberapa metode sunat. Dengan memahami metode sunat yang
dipilih, orangtua dan si anak yang akan disunat akan lebih nyaman. Semoga
bermanfaat.
Sirkumsisi (circumcision/khitan)
atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sunat” atau “supit”,
merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk
laki-laki maupun perempuan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun sekarang juga
banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap banyak
masalah kesehatan.
Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
mulai dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Penelitian
lanjutan tentu akan semakin membuka mata lebar-lebar para praktisi kesehatan
bahwa khitan juga sangat bermanfaat bagi kaum hawa.
“Dua
penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan
yang tinggi tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan,”
jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey,
dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.
Tidaklah
mungkin dan mustahil jika Allah Ta’ala dan Rosul-Nya telah menuntunkan suatu
syariat “Khitan” akan membahayakan bagi ummatnya. Justeru yang ada adalah
hikmah dan faedah yang amat besar yang akan terungkap baik dalam waktu cepat
atau lambat.
Seiring
dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang
kesehatan, metode khitan pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan
banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan khitan, sehingga
khitan menjadi proses yang lebih aman dan lebih tidak menyakitkan. Selain
itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan khitan
sehingga proses khitan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Cara
seorang dokter dalam melakukan khitan sangat tergantung pada alat, kemampuan
dokter dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam standar kompetensi dokter 2006
telah dinyatakan bahwa khitan merupakan kompetensi level 4 dimana
seorang dokter harus mampu melakukan khitan secara mandiri dan merawat luka
khitan sampai sembuh.
Berikut
ini adalah penjelasan berbagai macam metode Khitan :
Pertama
: METODE KLASIK & DORSUMSISI
Metode
klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah
pedalaman. Alat yang digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau/silet. Para
bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam
tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus
dengan kassa/verban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode yang
lain. Cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak
dilakukan dengan benar dan steril.
Metode
Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah
menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih
banyak dipakai sampai saat ini. Di Sunda dikenal dengan sebutan sopak
lodong, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat
sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk
mengurangi risiko perdarahan.
Kelebihannya
peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu cukup
singkat, sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa
digunakan untuk bayi/anak dibawah 3 tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil.
Kekurangannya risiko kepala (glan) terpotong / tersayat sangat tinggi, terutama
jika sayatan dibawah klem koher, mukosa kadang lebih panjang sehingga
membutuhkan pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis jika jepitan koher terlalu
lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa dilakukan penjahitan. operasi.
Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL
Merupakan
metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan
penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang
digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantra (perawat). Alat yang
digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus
untuk melakukan metode ini. ( Baca : Cara Khitan Metode Standar).
Kelebihannya
peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan benang
yang jadi daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode
ini cocok untuk semua kelompok umur, biayanya cukup terjangkau serta pilihan
utama untuk pasien dengan kelainan fimosis. Kekurangannya membutuhkan keahlian
khusus dari pengkhitan dan proses waktunya antara 15-20 menit.
Ketiga : METODE LONCENG
Pada
metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat
sehingga bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang
mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, lalu menjadi
nekrotik, mati dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu
yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara
Eropa, Amerika, dan Asia dengan namaCircumcision Cord Device.
Keempat : METODE KLAMP
Metode
Klamp .,ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama,
yakni kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai)
kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan.
Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q-Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp,
Tara Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang paling banyak berkembang
adalah Metode cincin (Tara Clamp) dan Smart Clamp.
- Metode
Cincin (Tara Clamp)
Dr.
T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang
terbuat dari plastik dan untuk sekali pakai. Di Indonesia Metode
Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.
Pada
metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan
cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam
dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit.
Kelebihan metoda ini adalah: – Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak
memerlukan penjahitan dan perban,tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
pasien,perdarahan minimal bahkan bisa tidak berdarah,tidak sakit setelah
khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam dan celana
panjang.
- Metode
Smart Clamp
Smart
klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001
di Jerman dan penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri
atas beberapa ukuran, mulai dari nomor 10, 13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat
yang dipakai nomor 10, sedangkan orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari
dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan polikarbonat yang dikemas steril
dan sekali pakai. Tentu saja lebih aman dan bebas dari penularan penyakit dan
infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan sistem tertutup. Luka
sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau mikroorganisme
pengganggu.
Pada
metode ini pasien akan diukur glandpenis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi
anestesi lokal, secara hati-hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari
perlengketan dengan gland penis. Batas kulit preputium yang akan dibuang
ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp dimasukkan ke dalam preputium hingga
batas corona gland penis. Lalu, klamp pengunci dimasukkan sesuai arah tabung
dan diputar 90 derajat, hingga posisi smart klamp siap terkunci.
Setelah
posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi
saluran kencing tidak terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga
terdengar bunyi “klik”. Sisi distal preputium dibuang menggunakan pisau
bisturi. Kemudian luka dibersihkan dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa
steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp selesai.Setelah lima hari,
smart klamp dilepas dokter atau perawat dengan teknik yang sangat mudah.
- Gomco
Klamp
ini dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D. dan
Aaron Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang
di dalamnya untuk menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat
sebuah sekrup berbentuk lingkaran yang berfungsi memberikan tekanan.
- Ismail Clamp
Ismail
Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini sebenarnya hampir menyerupai
alat klamp lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme penguncian dengan
sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini sangat mudah tanpa
harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk anak-anak
- Q-Tan
Alat
ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci mati (irreversible
locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang kembali karena
pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum diproduksi secara
massal dan masih merupakan prototype. Saat ini masih diadakan riset yang
mendalam sehingga alat ini layak untuk digunakan secara luas.
- Sunathrone Clamp
Sunathrone
adalah metode sunat dengan kaedah terkini yang ditemukan oleh Dr Mohammad
Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia. Keistimewaan Sunathrone ini adalah
kerana praktis dan proses penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali pakai
ini akan tertanggal sendiri, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Setelah
khitan dapat langsung memakai celana dan beraktifitas tanpa rasa sakit.
- Ali’s
Clamp
Alat
ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain miring dengan
pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis
Metode
Kelima : METODE “LASER” ELEKTROKAUTERY
Metode
ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan
“Khitan Laser”. Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang
digunakan samasekali tidak menggunakan Laser akan tetapi menggunakan “elemen”
yang dipanaskan.
Alatnya
berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling
berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen
yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulup.
Khitan
dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan
perdarahan yang ringan serta cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana
pembuluh darahnya kecil. Kekurangannya adalah menimbulkan bau yang menyengat
seperti “sate” serta dapat menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan
energi listrik (PLN) sebagai sumber daya dimana jika ada kebocoran (kerusakan)
alat, dapat terjadi sengatan listrik yang berisiko bagi pasien maupun operator.
Untuk
proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif
karena tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan
kebersihan individu yang disunat.
Keenam
: METODE FLASHCUTTER
Metode
ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada
pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter
langsung dapat hidup (tanpa PLN) karena didalamnya sudah terdapat energi dari
rechargeable battery buatan Matshusita Jepang.
Flashcutter
pertamakali diluncurkan di Indonesaia tahun 2006 oleh Uniceff
Corporation. Cara pemotongan pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah
(digesek, diiris). Dalam hitungan detik preputium terpotong dengan sempurna,
(tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar sangat minimal).
Ketujuh : METODE LASER CO2
Istilah
yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode
ini. Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di
Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut
tahapan sunat dengan laser tersebut:
Setelah
disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem.
Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.Setelah klem
dilepas,kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa setetes
darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan
sempurna. Dalam waktu 10-15 menit, sunat selesai.
Cara
sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi
cepat, perdarahan tidak ada/ sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit
setelah terapi minimal, aman dan hasil secara estetik lebih baik.. dan prosedur
ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada umur agak dewasa karena rasa sakit,
yang ditimbulkan oleh sunat cara operasi untuk orang sudah cukup berumur lebih
parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan lukanya pun agak lama
sembuhnya.
Kelemahan
dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan hanya ada di Rumah
Sakit besar.
Apapun
metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun demikian ada sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan
:
- Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat mulia, Berdo’alah hanya kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan.
- Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan” para kyai/paranormal, agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk namun Anda diperbolehkan memilih waktu yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah anak, Bagaimanapun juga anak Anda butuh didampingi dan support dari orangtuanya ketika di khitan dan biarkan ia cuti sejenak dari sekolah/aktifitasnya agar mempercepat kesembuhan.
- Sebaiknya Anda datang ke dokter. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda sendiri. Kalau dengan teknik konvensional, semua dokter biasanya bisa mengerjakan.
- Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda memperoleh informasi yang benar dan dapat berbagi pengalaman.
- Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat terjangkau. Metode elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar.
- Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada dokter penanggungjawab, sehingga jika ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi.
Semoga
bermanfaat.
Thanks to: http://www.salimah.or.id
0 comments:
Post a Comment