Konsep Dasar Penelitian Kualitatif
A.
Pendahuluan
Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu
melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang
peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded.
Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah
memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
Dalam
penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil
kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis. Masalah
kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks
namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah
pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki
kedalaman bahasa yang tak terbatas.
Penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu,
penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk
memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Untuk
itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain,
skill/ability, bravery atau keberanian, tidak
hedonis dan selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang
besar atau open minded.
B.
Pengertian Penelitian Kualitatif
Berbicara
mengenai metodologi berarti berbicara mengenai hukum, aturan, dan tata cara
dalam melaksanakan atau menyelenggarakan sesuatu. Karena metodologi diartikan
sebagai hokum dan aturan, tentunya di dalamnya terkandung hal-hal yang diatur
secara sistematis, hal-hal yang diwajbkan, dianjurkan, dan atau dilarang. Sama
seperti hokum dan aturan lainnya, metodologi diciptakan dengan tujuan untuk
dijadikan pedoman yang dapat menuntun dan mempermudah individu yang
melaksnakannya.
Penelitian
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari
susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu re yang berarti melakukan
kembali atau pengulangan dan research yang berarti melihat, mengamati atau
mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih
mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Adapun
pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
a)
Creswell (dalam Herdiansyah, 2010: 8), menyebutkan:
“Qualitaive
research is an inquiry process of understanding based on distinct
methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem.
The researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report
detailed views of information, and conducts the study in a natural setting”.
b)
Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social
secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam
antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)
c)
Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitaif (Saryono, 2010: 1).
d)
Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Dari
beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social
secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara
peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Penelitian kualitatif
mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat
interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti
atau pengertian penelitian kualitatif
tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,
2005).
C. Ciri Pokok dan Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian
kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian
utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan
mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat
kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh
pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya
tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki
sifat deskriptif analitik
Penelitian
kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil
pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan
lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk
dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan
mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi
mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3.
Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan
penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.
Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa,
dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang
dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan
pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran
frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan,
prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di
mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan
terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi
data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh.
Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan
teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4.
Bersifat induktif
Penelitian
kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang
tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik
kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada
lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan
tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu
maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori
dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5.
Mengutamakan makna
Penelitian
kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada
persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran
kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada
pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi
dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina
guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan
bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi
dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu
pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan
(kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan
hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Berdasarkan
ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai
dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan
lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya,
melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab
lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami.
Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam
konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah
menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.
Sejalan
dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian
kualitatif ada lima, yaitu:
- Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
- Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
- Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
- Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
- Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
Atas
dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan
penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
- Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
- Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
- Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Bidang kajian penelitian
kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses
pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan,
penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas
profesi guru, dan lain-lain. Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam
bidang pendidikan adalah penelitian tindakan kelas.
0 comments:
Post a Comment