Konsep Dasar Riset Keperawatan
A. Pengertian
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan guna memperoleh suatu pemecahan masalah. Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan untuk pemecahan suatu masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum serta dapat pula bersifat konkrit dan spesifik.
Menurut
Whitney (1960) ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses, sedangkan
hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut
beralasan karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam
perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah
penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu
untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya
adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method) (Notoatmodjo, 2010).
Meningkatnya
kebutuhan penelitian pada beberapa dasawarsa terakhir sejalan dengan kemajuan teknologi
dan ditemukannya berbagai teknik analisis yang makin canggih dan sempurna yang
memungkinkan para klinisi untuk melakukan berbagai macam penelitian. Salah satu
rancangan dan pendekatan penelitian yaitu metodelogi dan riset penelitian dalam
lingkup keperawatan.
B.
Jenis penelitian
Jenis-jenis
penelitian dalam keperawatan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Menurut
penggunaanya
- Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.
- Penelitian terapan (applied research) Setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
2. Menurut
metodenya
- Penelitian historis Penelitian ini ditujukan untuk rekonstruksi masa lampau dengan data-data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain, seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu.
- Penelitian ekspremental Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tersebut.
3. Menurut
sifat permasalahannya
1.
Penelitian historis
2.
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta actual dan sifat populasi tertentu.
3.
Penelitian perkembangan
Menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari
waktu (meneliti pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan urutan perkembangan
dalam beberapa fase)
4.
Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci
mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan
5.
Penelitian korelasi
6.
Penelitian kausal-komparatif
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara
faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diteliti
7.
Penelitian ekspremental
8.
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap
kelompok-kelompok ekspremen. Kepada tiap kelompok ekspremen dikenakan
perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol
9.
Penelitian tindakan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk
mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya
meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu
daerah
4. Menurut
bidang ilmu
1. Misalnya penelitian pendidikan (pendidikan guru,
pendidikan ekonomi, pendidikan kesehatan), ketekhnikan, ruang angkasa,
pertanian, perbankan kedokteran, keolahragaan dsb.
2.
Penelitian rekayasa
Penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna
mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
C.
Langkah-langkah penelitian
1.
Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
a.
Mengidentifikasi masalah
mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti, masalah
dapat dicari melalui “pancaindra”. Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap)
antara das sollen dan das sein, yaitu ada perbedaan antara apa yang
seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara harapan dan
kenyataan dll. Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai
berikut:
·
bacaan, terutama bacaan
yang berisi laporan penelitian
·
seminar, diskusi
·
media massa, pengalaman dan lain-lain
b.
Memilih masalah / pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya tidak semua masalah dapat di ambil
/ diteliti. Untuk itu perlu untuk dilakukan pembatasan pada masalah, misalnya
ada tidaknya referensi teori, manageability dalam dana, waktu, alat, metode dll
c.
Merumuskan masalah
Setelah dilakukan pembatasan selanjutnya dirumuskan dengan kalimat Tanya
yang padat dan jelas untuk memudahkan dalam pengumpulan data guna menjawab
pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Contohnya: bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
karyawan?
- Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah susunan berfikir yang bersifat logis dengan
argument yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Cara menyusun kerangka teori yaitu:
a.
Cari referensi-referensi yang relevan misalnya dari
teori-teori, konsep-konsep (buku, ensiklopedi, monograph, dll), generalisasi
yaitu dari hasil penelitian sebelumnya
b.
Dari teori-teori dan konsep-konsep lakukan penalaran
deduktif. Sedangkan dari generalisasi melalui penalaran induktif. Semua proses
tersebut dilakukan secara iterative, sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin
terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.
3. Perumusan
hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah penelitian, yang
jawabannya harus diuji, hipotesis dirangkum berdasarkan kerangka pemikiran. Ada
2 jenis hipotesis, yaitu:
a.
Hipotesis deskriptif, yaiyu hipotesis yang menunjukkan
pemaknaan suatu konsep dari suatu teori
b.
Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang
menghubungkan 2 variabel atau lebih untuk diuji.
c.
Menguji hipotesis secara empiric
1.
Menguji dengan alat statistic inverensial dan
statistic deskriptif, untuk membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji
secara meyakinkan atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empiric
(penelitian kuantitatif)
2.
Menguji dengan tanpa statistic untuk mencari pemaknaan
(penelitian kuantitatif)
3.
Melakukan pembahasan
Dalam melakukan pembahasan hal yang dilakukan yaitu membahas kesenjangan
antara tinjauan pustaka atau teori yang ada dengan hasil
penelitian.
4. Menarik kesimpulan
D. Persyaratan Penelitian
Tanpa adanya
penelitian, maka pengetahuan tidak akan berkembang, padahal ilmu pengetahuan
adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi, penelitian harus dilakukan sebagai
dasar untuk meningkatkan pengetahuan.
Ada tiga syarat
penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan suatu penelitian, yaitu:
1.
Sistematis : Artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang sederhana
sampai kepada hal yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan
efisien.
2.
Berencana : Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang tentang langkah-langkah
pelaksanaannya.
3.
Ilmiah : mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang
ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
E.
Ruang lingkup penelitian
Menurut
Danim (2003) prioritas atau lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu
keperawatan dikembangkan menjadi :
- Asuhan Keperawatan klinik
- Asuhan Keperawatan masyarakat
- Pengelolaan keperawatan
Secara
lebih spesifiknya lagi, ruang lingkup riset keperawatan dapat di kelompokkan
menjadi :
- Pendidikan Keperawatan
- Manajemen Keperawatan
- Keperawatan Maternitas
- Keperawatan Anak
- Keperawatan Medikal Bedah
- Keperawatan Gerontik
- Keperawatan Jiwa
- Keperawatan Kritis
- Keperawatan Komunitas
- Keperawatan Keluarga
- Keperawatan Paliatif
F. Sistematika Penilitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitan
D. Manfaat Penelitian
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitan
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Teori yang mendasari
B. Penemuan Yang Lalu
C. Ringkasan dan kerangka berfikir penelitian
D. hipotesis
A. Teori yang mendasari
B. Penemuan Yang Lalu
C. Ringkasan dan kerangka berfikir penelitian
D. hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Pemilihan subjek (populasi, sampel, lokasi)
C. Validitas instrumen
D. Pengumpulan data
E. Analisa data
A. Rancangan penelitian
B. Pemilihan subjek (populasi, sampel, lokasi)
C. Validitas instrumen
D. Pengumpulan data
E. Analisa data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Budiarto,
E. (2003) . Metodelogi penelitian kedokteran. Jakarta. EGC.
Danim,
S. (2003). Riset Keperawatan : Sejarah dan Metodologi. Jakarta : Salemba
Medika.
Notoatmodjo,
S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ocw.stikom.edu/course/download/2010/09/jenis-jenis
penelitian.ppt diakses 17 september 2013
Suryana.
(2010). Buku Ajar Perkuliahan Metodelogi Penelitian (Modul Praktis
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
0 comments:
Post a Comment