TEORI KEBUTUAN DASAR MANUSIA
Teori Kebutuhan Dasar Manusia
Konsep
keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan
diri pasien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang optimal. Salah satu
teori orem ialah self care deficit, Inti dari teori ini menggambarkan manusia
sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan
dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri
menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas
dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih
besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Setiap makhluk
hidup mempunyai kebutuhan, tidak terkecuali manusia. Manusia mempunyai
kebutuhan yang beragam. Namun, pada hakikatnya setiap manusia mempunyai
kebutuhan dasar yang sama. Kebutuhan tersebut bersifat manusiawi dan menjadi
syarat untuk keberlangsungan hidup manusia. Siapapun orangnya pasti memerlukan
pemenuhan kebutuhan dasar (Asmadi, 2008).
Kegagalan
pemenuhan kebutuhan dasar menimbulkan kondisi yang tidak seimbang, sehingga
diperlukan bantuan terhadap pemenuhannya kebutuhan dasar tersebut. Disinilah
pentingnya peranan perawat sebagai profesi kesehatan dimana salah satu tujuan
pelayananan keperawatan adalah membantu klien dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya. Jenis-jenis kebutuhan dasar manusia yang menjadi lingkup pelayanan
keperawatan bersifat holistik yang mencakup kebutuhan biologis, psikologis,
sosial, dan spiritual (Asmadi , 2008).
Manusia
memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya
memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya,
maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha
mendapatkannya (Hidayat, 2000).
Dalam
pemenuhan kebutuhan dasar, dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terjadi
pada seseorang sehingga kebutuhan dasarnya terpenuhi atau tidak terpenuhi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar adalah sebagai
berikut :
1. Penyakit.
adanya penyakit didalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan,
baik secra fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan
Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan
dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa
curiga, dan lain- lain.
3. Konsep
diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan(wholeness) bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri.
Orang yang merasa positif terhadap dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali
kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia
mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan
yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual
mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda.
Manusia
mempunyai kebutuhan dasar (kebutuhan pokok) untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Walaupun setiap individu mempunyai karakteristik yang unik, kebutuhan
dasarnya sama. Perbedaannya hanya dalam pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
Kebutuhan
dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankkan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar
manusia menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan menyatakan bahwa
setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis
(makan, minum), keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter &
Patricia, 1997).
Menurut Maslow
pemenuhan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan (motivasi)
yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi pertumbuhan atau
perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi
masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada. Misalnya, lapar
akan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi; haus untuk memenuhi
kekurangan cairan dan elektrolit tubuh; sesak nafas untuk memenuhi kekurangan
memenuhi oksigen di tubuh; takut dan cemas merupakan kebutuhan untuk memenuhi
kekurangan rasa aman; dan sebagainya. (Asmadi, 2008).
Kebutuhan
Maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat
ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat
kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di
bawahnya.
Lima kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow, diambil dari Asmadi (2008) sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologi (Phisiological
Needs)
Kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan primer dan mutlak harus dipenuhi untuk
memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia.
Kebutuhan ini merupakan syarat dasar apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka
dapat mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Perawat
membantu pasien pada setiap tingkat umur untuk memenuhi kebutuhan fisiologis
mereka. Pemenuhan kebutuhan fisiologis bersifat lebih mendesak untuk
didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhan lain yang ada pada tingkat yang lebih
tinggi. Kebutuhan fisiologis meliputi : oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi,
istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri, pengaturan suhu tubuh, seksual, dan
lain sebagainya. Apabila kebutuhan fisiologis ini sudah terpenuhi, maka
seseorang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi dan
begitu seterusnya. Dominasi kebutuhan fisiologi ini relatif lebih tinggi
dibanding dengan kebutuhan lain dan dengan demikian muncul kebutuhan-kebutuhan
lain.
2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan (Self
Security Needs)
Kebutuhan akan
keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari berbagai
bahaya yang mengancam, baik terhadap fisik maupun psikososial. Ancaman terhadap
keselamatan dan keamanan fisik seseorang dapat dikategorikan ke dalam ancaman
mekanik, kimia, termal dan bakteri.
Kebutuhan
keselamatan dan keamanaan berkenaan dengan konteks fisiologis dan hubungan
interpersonal. Keselamatan dan keamanan dalam konteks secara fisiologis
berhubungan dengan sesuatu yang mengancam tubuh seseorang dan kehidupannya.
Ancaman bisa nyata atau hanya imajinasi, misalnya penyakit, nyeri, cemas, dan
lain sebagainya.
3. Kebutuhan Mencintai dan Dicintai (Love
ad Belongingness Needs)
Kebutuhan
cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang. Kebutuhan ini
merupakan suatu dorongan dimana seseorang berkeinginan untuk menjalin hubungan
yang bermakna secara efektif atau hubungan emosional dengan orang lain.
Dorongan ini akan makin menekan seseorang sedemikian rupa, sehingga ia akan berupaya
semaksimal mungkin untuk mendorongkan pemenuhan kebutuhan akan cinta kasih dan
perasaan memiliki.
4. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs)
Harga diri
adalah penilaian individu mengenai nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri (Stuart
& Sundeen, 1998). Menurut hierarki kebutuhan dasar manusia, seseorang dapat
mencapai kebutuhan harga diri bila kebutuhan terhadap mencinta dan dicintai
telah terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan harga diri seseorang tampak dari sikap
penghargaan diri.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self
Actualization Needs)
Kebutuhan
aktualisasi diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling tinggi menurut Maslow
dan Kalish. Oleh karenanya untuk mencapai tingkat kebutuhan aktualisasi diri
ini banyak hambatan yang menghalanginya. Secara umum hambatan tersebut terbagi
dua yakni internal dan eksternal. Hambatan internal adalah hambatan yang
berasal dari dalam diri seseorang. Seperti ketidaktahuan akan potensi diri
serta perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensial diri, sehingga potensinya
terus terpendam. Berdasarkan teori maslow mengenai aktualisasi diri, terdapat
asumsi dasar bahwa manusia pada hakikatnya memiliki nilai intrinstik berupa
kebaikan. Dari sinilah manusia memiliki peluang untuk mengembangkan dirinya.
Apabila dikaji
berdasarkan konsep manusia dalam perspektif keperawatan yang memandang manusia
sebagai makhluk holistik, maka hierarki kebutuhan dasar manusia tidak cukup ada
lima, tetapi enam. Dalam perspektif keperawatan tersebut, kebutuhan dasar yang
keenam ini dapat dikategorikan ke dalam aspek spiritual pada konsep manusia.
Hierarki kebutuhan dasar yang keenam adalah kebutuhan akan transendental diri
dimana seseorang memerlukan adanya kedekatan dengan Tuhan.
Kebutuhan
transendental diri ini merupakan puncak kesadaran eksistensi manusia dimana
secara fitrah manusia menyadari akan adanya tuhan dan memerlukan
pertolongan-Nya. Dengan demikian, individu yang telah mencapai level ini
mengalami keseimbangan hidup dimana hidup bukan hanya sekedar pemenuhan jasmani
semata, tetapi unsur rohanipun terpenuhi (Asmadi, 2008).
Beberapa ahli
lain sepertin viriginia Henderson dan Watson memiliki penjelasan lain mengenai
kebutuhan dasar manusia. Virginia handerson (Potter & Perry) membagi
kebutuhan dasar manusia ke dalam 14 komponen berikut :
1. Bernapas
dengan normal.
2. Makan dan
minum yang cukup.
3. Eliminasi.
4. Bergerak
dan mempertahankan postur yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih
pakaian yang tepat.
7.
Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang
dikenankan dan memodifikasi lingkungan.
8. Menjaga
kebersihan dari dan penampilan.
9. Menghindari
bahaya dan lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain. Universitas
Sumatera Utara
10.
Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,
kekhawatiran, dan opini.
11. Beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan.
12. Bekerja
sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup.
13. Bermain
atau berpartisipasi dalam berbagai untuk rekreasi.
14. Belajar,
menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarahkan pada perkembangan
yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Terima kasih,
semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment